Warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dipersilakan mencari rumah kontrakan. Pemerintah akan membiayainya selama tiga bulan ke depan.

Jika pembuatan zona aman itu berarti harus ada warga Tanah Merah yang tergusur, maka mereka menolaknya. Mereka menuntut Pertamina bertanggung jawab tanpa mengorbankan nasib warga.

Warga yang rumahnya hancur dan terbakar akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang diliputi ketidakpastian akan nasib hunian ke depannya. Hingga hari keempat pascakejadian, mereka masih bertahan di pengungsian.

Sebanyak 97 anak usia sekolah menjadi korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Rumah mereka dan segala isinya ludes terbakar, termasuk berbagai barang keperluan sekolah.

Pada hari kedua mengungsi, warga terdampak kebakaran berharap mendapatkan bantuan pembalut, pakaian dalam, dan perlengkapan mandi. Sementara bantuan makanan sudah tercukupi, bantuan kebersihan diri masih minim.

Polisi menyelidiki penyebab kebakaran di Terminal BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Dugaan sementara, ada gangguan teknis saat pengisian tangki BBM yang memicu tekanan berlebih.

Sebanyak 26 warga dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mendapatkan perawatan lanjutan imbas insiden kebakaran Pertamina Integrated Terminal Jakarta. Pertamina berkomitmen memenuhi biaya pengobatan korban.