Terapi Serplulimab menjadi harapan baru yang dapat meningkatkan kesintasan hidup bagi pasien kanker paru sel kecil.

Tingginya jumlah perokok, pajanan asbes, dan polusi udara mengakibatkan orang Indonesia lebih cepat terkena kanker paru.

Kematian akibat kanker paru tertinggi dibandingkan dengan jenis kanker lain di dunia, termasuk Indonesia. Adapun rokok jadi faktor risiko utama kanker paru.

Penduduk Indonesia berisiko kanker paru mengingat banyaknya perokok aktif dan pasif. Skrining diperlukan agar kanker paru bisa dideteksi lebih awal.

Para peneliti dari Columbia University mengembangkan pengobatan yang lebih efektif untuk kanker paru. Pengobatan ini mengombinasikan terapi bakteri dengan pengobatan lainnya yang sudah banyak tersedia.

Diagnosis yang tepat pada pasien kanker paru diperlukan agar terapi yang diberikan bisa optimal. Karena itu, serangkaian pemeriksaan harus dilakukan.

Imunoterapi merupakan bentuk inovasi pengobatan kanker terbaru. Imunoterapi dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh individu untuk mengenali dan menyerang sel kanker.

Obesitas dan merokok menjadi faktor pemicu terjadinya kanker payudara dan kanker paru. Perlu penanganan serius karena prevalensi keduanya begitu pesat di Indonesia.