Skrining Kanker Paru Akan Digencarkan
Penduduk Indonesia berisiko kanker paru mengingat banyaknya perokok aktif dan pasif. Skrining diperlukan agar kanker paru bisa dideteksi lebih awal.
JAKARTA, KOMPAS β Kanker paru menjadi penyebab kematian terbanyak dari semua jenis kanker di dunia, termasuk di Indonesia. Itu sebabnya diperlukan skrining kesehatan agar kanker paru bisa segera ditemukan dan ditangani. Konsensus Skrining Kanker Paru pun disusun untuk menjadi acuan skrining ke masyarakat.
Konsensus Skrining Kanker Paru disusun oleh Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Konsensus ini diluncurkan pada Rabu (23/8/2023) di Jakarta. Draf konsensus ini telah diajukan ke Kementerian Kesehatan dan rencananya dimasukkan ke Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).