Menu
Cari
Berlangganan
Masuk
Mobile App
Reward
Kompas Hari Ini
Baru
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
kalimat
Logika dan konteks kalimat perlu diperhatikan dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk menghindari kekeliruan.
Bagikan
Satu Kardus Susu
Logika dan konteks kalimat perlu diperhatikan dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk menghindari kekeliruan.
Opini
·
9 November 2024 · 07:00 WIB
Kata ”Bisa” atau ”Dapat” yang Mubazir
Penggunaan kata ”bisa/dapat” pada kata dengan awalan ”ter-” yang bermakna 'dapat dilakukan' sebaiknya dihindari.
Opini
·
17 Agustus 2024 · 07:07 WIB
Bentuk Lewah Frasa ”Hal yang Sama Juga...”
Kata ”juga” pada frasa ”hal yang sama juga...” dapat dihilangkan tanpa mengaburkan maknanya. Kurangi gejala kelewahan.
Opini
·
30 Maret 2024 · 07:07 WIB
Bertaburan, Bertaburkan, Bertabur
Kata ”bertaburan”, ”bertaburkan”, dan ”bertabur” masih sering keliru digunakan dalam berbahasa. Perlu cermat dalam menempatkan kata agar tidak terjadi kesalahan dalam berbahasa.
Opini
·
11 November 2023 · 07:00 WIB
Frasa ”Pertama Kali” yang Tepat dan Tidak Tepat
Pemakaian frasa ”pertama kali” yang tidak tepat kerap kita temukan dalam konteks banyak hal. Dalam kondisi seperti apa frasa ”pertama kali” digunakan dengan tepat?
Opini
·
22 Oktober 2022 · 09:05 WIB
Iklan
Kata ”Membuncah” yang Salah Kaprah
Banyak pengguna bahasa memaknai kata ”membuncah” sebagai ’memuncak’, ’menggelora/bergelora’, atau ’meluap’. Nyatanya, makna tersebut tidak sesuai dengan makna yang tertera dalam kamus.
Kolom
·
26 Februari 2022 · 09:05 WIB
Penyimpangan Sebuah Kalimat
Sebuah kalimat ditandai sekurang-kurangnya oleh adanya unsur subyek dan predikat. Adakalanya kalimat yang kita tuturkan atau tuliskan menyimpang dari kaidah tersebut. Apa saja penyimpangannya?
Opini
·
9 Mei 2020 · 08:05 WIB
Iklan