Kayu jati memiliki nilai ekonomis yang tinggi di kalangan masyarakat, tetapi kepedulian terhadap lingkungan kurang, termasuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di sekitar lahan jati.

Jangan salah, kayu jati bukan sampah, melainkan bahan baku untuk membuat patung. Nyarjan Prianto atau Anto, warga Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah adalah perajin patung berbahan kayu akar.