logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บSebagian Hutan Jati di NTT...
Iklan

Sebagian Hutan Jati di NTT mulai Meranggas

Kayu jati memiliki nilai ekonomis yang tinggi di kalangan masyarakat, tetapi kepedulian terhadap lingkungan kurang, termasuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di sekitar lahan jati.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qy-Ua-jZm8LEGAEpka1z0ITV2hs=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190623kora-hutan-jati_1561287330.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pohon jati yang tumbuh secara alamiah di pinggiran kelurahan Naimata Kota Kupang, NTT, tampak mulai kering (meranggas), Minggu (23/6/2019). Sebagian warga beranggapan pohon ini mengering sehingga ditebang untuk keperluan kayu bakar, pagar rumah, dan keperluan lain.

KUPANG, KOMPAS โ€” Sebagian kawasan hutan jati di daratan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, memasuki pertengahan musim kemarau ini tampak mulai meranggas. Kayu jati memiliki nilai ekonomis yang tinggi di kalangan masyarakat, tetapi kepedulian terhadap lingkungan kurang, termasuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di sekitar lahan jati.

Pengamatan di wilayah pinggiran Kota Kupang, Minggu (23/6/2019), sebagian wilayah hutan jati perlahan mulai meranggas, kering. Hal ini terjadi sebagai upaya dari tanaman ini untuk menghindari penguapan berlebihan agar bisa mempertahankan hidup. Sifat meranggas hutan jati di daerah ini berlangsung setiap tahun, saat musim kemarau tiba.

Editor:
agnespandia
Bagikan