Pertambangan ilegal terjadi menahun dan tak kunjung usai di Kalimantan Timur. Untuk menyelesaikan kejahatan lingkungan tersebut, butuh komitmen pemerintah, penegak hukum, dan kolaborasi banyak pihak.

Polisi menetapkan seorang tersangka dan satu daftar pencarian orang terkait pertambangan ilegal di Balikpapan. Jatam Kaltim menilai polisi tak hanya berhenti di situ, tetapi juga menelusuri mata rantai bisnisnya.

Jatam Kaltim mencatat, setidaknya terdapat 151 tambang batubara ilegal di Kaltim pada 2018-2021.

Mereka menuntut pengusutan tambang ilegal di sejumlah tempat yang dilindungi, salah satunya di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara.

Kelompok mafia tanah kerap muncul di wilayah yang akan digarap untuk tambang batubara di Kaltim. Mereka mengincar lahan garapan petani yang baru memiliki hak garap dan segel tanah, kemudian dijual ke perusahaan tambang.

Sudah 39 jiwa melayang di lubang bekas galian tambang di Kalimantan Timur pada rentang 2011-2020. Namun, hanya satu kasus yang diproses hingga pengadilan. Peran aktif penegak hukum diperlukan.

Banjir yang merendam sebagian kawasan Samarinda, Kalimantan Timur, meluas. Dari awalnya 8 kelurahan menjadi 11 kelurahan.

RUU Mineral dan Batu Bara yang dibahas Komisi VII DPR dianggap belum mengakomodasi suara masyarakat. Beberapa pasal juga dinilai akan melegalkan perusakan sumber kehidupan masyarakat.