Sepanjang 2022-2024, porsi pekerja informal terhadap total penduduk bekerja terus naik.

Indonesia bakal memiliki 70 juta lansia pada 2045. Jaminan hidup mereka perlu dipikirkan.

Iuran program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan sebesar 3 persen masih berlaku menjelang satu dekade penerapannya.

Aset neto jaminan kematian diproyeksi bisa habis pada 2027 jika tidak ada perbaikan kebijakan.

Informasi perihal manfaat nyata jaminan sosial ketenagakerjaan mesti lebih masif disebarluaskan. Dengan cara itu, pekerja tertarik untuk menjadi pesertanya.

Jumlah ini terdiri dari peserta penerima upah (31,05 juta orang), peserta bukan penerima upah (6,35 juta orang), peserta pada sektor jasa konstruksi (7,40 juta orang), dan pekerja migran Indonesia (391.344 orang).

Penyusunan peraturan turunan dari UU No 4/2023 yang salah satunya mengamanatkan dua akun menampung dana jaminan hari tua memasuki tahap serap aspirasi publik. Serikat pekerja dan pengusaha diharapkan ikut berpartisipasi.

Jumlah pekerja yang aktif sebagai peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebanyak 35,8 juta orang per 2022. Dari jumlah ini, 17 persen atau sekitar 6 juta orang di antaranya merupakan peserta bukan penerima upah.