Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengingatkan dunia akan bahaya produk tembakau. Perokok pun diajak untuk berhenti merokok.

Prevalensi perokok di Indonesia amat tinggi. Aturan yang tidak tegas membuat upaya pengendalian tembakau menjadi lemah.

Pemerintah menargetkan semua kabupaten/ kota di Indonesia memiliki kebijakan kawasan tanpa rokok, baik berupa peraturan daerah maupun peraturan bupati/wali kota.

Banyaknya perempuan buruh di industri rokok atau buruh tembakau menandakan sejatinya perempuan buruh dan masyarakat miskin perokok justru memberikan sumbangsih sangat besar terhadap keuntungan superjumbo pemilik modal.

World Cleanup Day Indonesia dan Yayasan Lentera Anak mengampanyekan dampak buruk rokok untuk menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Sekitar 100 relawan memungut sampah puntung rokok di area hari bebas kendaraan bermotor.

Anak semakin terancam bahaya candu rokok. Sementara itu, aturan yang melindungi mereka dari paparan asap rokok justru masih lemah.

Selain membahayakan kesehatan, industri tembakau juga menjadi sumber pencemar lingkungan.

Menguatkan pesan berhenti merokok karena besarnya risiko yang membayangi seorang perokok, dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2021, WHO mengangkat semangat ”Berani Berhenti”.