Menu
Cari
Mobile App
Reward
Baru
Kompaspedia
Gerai
Institute
Weekend
Beranda
Polhuk
Pilkada 2024
Ekonomi
Wirausaha
Opini
Artikel Opini
Analisis Ekonomi
Analisis Budaya
Analisis Politik
Kolom
Tajuk Rencana
Surat Pembaca
Humaniora
Dikbud
Ilmiah Populer
Iptek
Kesehatan
Dana Kemanusiaan Kompas
Nusantara
Metro
Internasional
Olahraga
Tokoh
Sosok
Wawancara
Figur
Nama & Peristiwa
Gaya Hidup
Kendara
Gawai
Kuliner
Mode
Properti
Riset
Kajian Data
Linimasa
Survei
Investigasi
Tutur Visual
Video
Video Berita
Program
Dokumenter
Lainnya
Djulianto Susantio
Uang kampua dari Kesultanan Buton yang digunakan mulai abad ke-15 hingga ke-19 merupakan uang unik, terbuat dari kain tenun dengan motif dan ukuran tertentu. Narasi tentang kampua masih sangat jarang.
Bagikan
Uang Kampua dan Naskah Buton
Uang kampua dari Kesultanan Buton yang digunakan mulai abad ke-15 hingga ke-19 merupakan uang unik, terbuat dari kain tenun dengan motif dan ukuran tertentu. Narasi tentang kampua masih sangat jarang.
Opini
路
Uang sebagai Promosi Pariwisata
Jenis mata uang yang pernah beredar di Nusantara amat variatif, bisa dikatakan terbanyak di dunia, terbuat dari batu, tulang hewan, kertas, dan logam. Jika ada museum uang di tiap daerah, akan jadi daya tarik wisata.
Opini
路
Konservasi Candi Borobudur
UNESCO sudah menegur pengelola candi Borobudur agar membatasi pengunjung yang akan naik ke puncak guna memperkecil kerusakan. Pembatasan jumlah pengunjung diperlukan untuk kelestarian Candi Borobudur selama mungkin.
Opini
路
Bijak Mengelola Candi Borobudur
Kita harus hati-hati dan bijak mengelola Candi Borobudur dan lingkungannya, dengan manajemen pengelolaan yang baik. Jangan sampai status Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia dicabut gara-gara kita teledor.
Opini
路
Bahasa Indonesia Gaul
Dalam komunikasi keseharian, terutama di kalangan generasi muda, logat Betawi semakin menggusur bahasa Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian, jangan sampai menggeser bahasa Indonesia.
Opini
路
Iklan
Perlu Lembaga Tunggal Arkeologi Nasional
Arkeologi merupakan ilmu kepurbakalaan. Namun dalam realitas ada pembedaan arkeologi dengan purbakala, instansi yang menangani pun berbeda. Ini membingungkan masyarakat yang akan mendaftarkan temuan benda arkeologi.
Opini
路
Nasib Warisan Budaya di Bawah Air
Sungguh ironis, duapertiga wilayah negara terdiri atas perairan, tapi dukungan pemerintah terhadap arkeologi bawah air masih sangat lemah. Belum lagi tinggalan bawah air dari beberapa sungai dan danau.
Opini
路
Merayakan Hari Museum Indonesia pada Masa Covid
Pandemi telah mengajarkan kita bahwa museum harus memiliki dua wajah: wajah fisik dan wajah digital. Selama ini, wajah digital jarang tampil karena masih berfokus fisik.
Opini
路
Iklan