UMKM pernah dikenal tahan menghadapi krisis ekonomi pada 1998 dan 2008. Namun, kini UMKM masih kesulitan bangkit pascapandemi Covid-19. Selain bantuan pemerintah, dorongan masuk ke ekosistem digital jadi solusi.

Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 memberi asa baru bagi usaha mikro dan kecil serta koperasi. Namun, sejumlah problem perlu dibenahi agar realisasinya berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pinjaman tanpa bunga untuk pelaku UMKM akan disalurkan dalam minggu ini di Kepulauan Riau. Provinsi itu mulai berupaya membenahi perekonomian di tengah tren kasus Covid-19 yang menurun.

Agar UMKM di Indonesia bisa memaksimalkan potensi mereka, diperlukan upaya dan strategi terencana lintas sektoral sehingga sektor ini bisa menyumbang PDB hingga 140 miliar dollar AS pada 2030.

Sejumlah BUMN membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah binaannya mengakses pasar dan menguatkan permodalan di tengah tekanan situasi akibat pandemi Covid-19. Pemulihan sektor ini dinilai sangat krusial.

Pemerintah diminta melibatkan koperasi dalam penyaluran bantuan sosial bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Penunjukan perbankan untuk menyalurkan bansos membuat sejumlah koperasi ragu-ragu mengakses bantuan itu,

Dua juta pelaku usaha mikro di Jabar ditargetkan mendapatkan stimulus bantuan modal dari pemerintah pusat. Bantuan itu diharapkan dipakai untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat memulihkan perekonomian.

Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial tunai untuk pelaku UMKM dan pekerja swasta dengan upah di bawah Rp 5 juta per bulan. Penyaluran bansos tunai diharapkan mendorong daya beli masyarakat yang melemah.