Kompas.id

balai pustaka

Di Balai Pustaka semangat perubahan demi masa depan lewat peradaban literasi disemai.

Bagikan

Dari Balai Pustaka untuk Masa Depan

Di Balai Pustaka semangat perubahan demi masa depan lewat peradaban literasi disemai.

Menggugat Generalisasi Sastra Indonesia Lama

Generalisasi/kesimpulan bahwa puisi/sastra lama bersifat anonim, tidak jelas siapa pengarangnya, adalah tidak benar. Pernyataan itu benar bagi karya sastra Indonesia lama prapengaruh Islam, seperti dongeng atau mantra.

Sindhunata, Kramat Tunggak and Pramoedya

At the age of 70, Sindhunata has produced journalistic, scientific, nonfiction, literary and spiritual works. Most of the works were born from encounters with simple, poor and marginalized people.

Sastra di Layar Lebar

Tahun 1973, film Salah Asuhan mengawali era tampilnya karya sastra Indonesia di layar lebar. Film itu diadaptasi dari novel Salah Asuhan karangan Abdul Muis, (1928), menandai masa awal angkatan Balai Pustaka.

Arsip Kompas ·

Sastra Balai Pustaka untuk Orang Awam

Karya sastra bukanlah monopoli sastrawan semata. Karya sastra adalah milik semua orang dari beragam latar belakang.

Metropolitan ·

Iklan

Bacaan Liar Dipamerkan di Jakarta International Literary Festival

Pameran Bacaan Liar di Jakarta International Literary Festival, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (20/8). Salah satu bagian yang menarik dari ajang Jakarta International Literary Festival adalah pameran Bacaan Liar yang berlangsung di gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (24/8/2019).

Bangkitnya Harta Karun Karya Sastra Indonesia

Hadirnya buku berjudul “Roman Medan, Sebuah Kota Membangun Harapan” menjadi tonggak pengakuan roman Medan sebagai sebuah karya sastra yang layak diperhitungkan. Buku yang ditulis Koko Hendri Lubis itu menghadirkan kembali karya bermutu yang menjadi bagian penting perjalanan sastra di Indonesia.

Riwayat Sang Rumah Besar Sastra

Balai Pustaka lahir lebih dari satu abad lalu, sebagai alat pemerintah kolonial mengontrol bacaan rakyat. Namun, tanpa menutup mata, kehadirannya di masa lampau berjasa menambah yang melek huruf, bahkan memengaruhi perkembangan genre sastra. Kini, berstatus badan usaha milik negara, Balai Pustaka tengah berjuang untuk kembali berjaya.

Metropolitan ·

Iklan