Dari Balai Pustaka untuk Masa Depan
Di Balai Pustaka semangat perubahan demi masa depan lewat peradaban literasi disemai.
Ada nuansa sejarah yang begitu pekat ketika peluncuran buku biografi seorang prajurit polisi militer sebagai pelaku peristiwa reformasi 1998 memilih lokasi di gedung Balai Pustaka, Jakarta. Di situ semangat perubahan demi masa depan lewat peradaban literasi disemai, meski beranjak dari pengalaman dan kekelaman di masa lalu. Ada ajakan menatap masa depan masih menjanjikan harapan.
Balai Pustaka diresmikan Pemerintah Hindia Belanda pada 15 Agustus 1908 sebagai Commissie voor de Volkslectuur atau Komisi untuk Bacaan Rakyat. Komisi ini di bawah Biro Penasihat Urusan Pribumi, Adviseur voor Inlandsch Zaken, Departement van Onderwijs en Eeredienst (Departemen Pendidikan dan Keagamaan).