Berbagai cara dilakukan si lajang agar menemukan belahan hati. Mulai dari aplikasi pencari jodoh, gabung grup sesama lajang, hingga dikenalkan teman.

Aplikasi kencan mulai ditinggalkan karena biaya layanan tinggi. Bahkan, algoritma media sosial dinilai lebih mumpuni untuk membantu menemukan pasangan yang tepat.

Harga saham perusahaan aplikasi kencan merosot lebih dari 80 persen. Banyak Gen Z menghapusnya. Apa yang terjadi?

Sebuah perkiraan menyebutkan, hingga 2040 sekitar 70 persen pasangan bertemu melalui ruang digital.

Ada seribu cara mencari jodoh di zaman modern, tapi warga urban tetap sulit menemukan cinta. Apa Dewa Cupid sedang cuti?

Kebutuhan seseorang mencari pasangan atau jodoh ternyata menjadi ceruk pasar yang besar. Romantisasi asmara pun dimonetisasi, yang disambut positif jutaan orang di dunia.

Untuk urusan pacaran, Gen Z tak mau susah-susah. Proses simpel, transparan, dan tulus itu saja yang diinginkan.

Sesuai dengan perkembangan zaman, penipuan berkedok cinta berkeliaran di dunia maya, memanfaatkan media sosial dan teknologi informasi untuk menjerat korban.