Peningkatan angka konsumsi ikan di Kota Banjarmasin turut berperan dalam mengatasi masalah tengkes.

Penanganan ”stunting” di Kota Banjarmasin dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dengan kolaborasi lintas sektor.

Program Rumoh Gizi Gampong menjadi salah satu andalan penanganan ”stunting” Pemerintah Kota Banda Aceh di level desa.

Penurunan angka ”stunting” di Indonesia butuh dukungan banyak pihak. Perguruan tinggi dapat berkontribusi melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Penanganan ”stunting” atau tengkes bukan hanya dengan mencukupi asupan nutrisi yang seimbang bagi ibu dan anak, melainkan juga memastikan lingkungan hidup yang aman dari pencemaran.

Stunting harus dicegah sejak dini. Penanganan stunting hanya akan optimal jika dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak masa kandungan hingga anak berusia dua tahun.

Penyakit TBC dan stunting kerap berhubungan. Kondisi ini berakar pada kemiskinan yang belum bisa dilepaskan sebagian warga Jakarta.

Upaya menjaga kesehatan reproduksi menjadi krusial dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Namun, kondisi kesehatan reproduksi sebagian perempuan terancam akibat perkawinan di usia anak.