Gejolak kekerasan di Myanmar membangkitkan perlawanan kelompok-kelompok etnis, seperti Kachin dan Karen. Jika tak segera ada solusi atas krisis ini, Myanmar akan terjerumus dalam perang saudara.

Dewan Keamanan PBB dalam rapat tertutup yang digelar pada Jumat di New York atau Sabtu di Indonesia mendorong implementasi lima poin konsensus ASEAN tentang Myanmar.

ASEAN selama ini berusaha mencarikan solusi atas krisis berdarah Myanmar dan sudah mengadakan KTT ASEAN di Jakarta. Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, ikut hadir.

Protes terhadap junta militer Myanmar terus berlanjut, karena pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing tidak menyebutkan akan membebaskan tahanan politik termasuk Aung San Suu Kyi dalam KTT ASEAN.

Hanya berselang sehari setelah tewasnya 114 orang, korban terbanyak dalam satu hari, junta Myanmar tak mengendurkan aksi represif. Aparat junta juga menembaki kumpulan warga yang tengah mengikuti upacara pemakaman.

"Militer mengira, jika mereka sudah menangkap Aung San Suu Kyi dan tokoh lain, rakyat (Myanmar) akan takut. Itu dulu. Sekarang berbeda. Rakyat tidak mau lagi kembali ke zaman dulu."

Hampir dua bulan rakyat Myanmar melawan kudeta militer. Dalam unjuk rasa menentang junta militer sejak kudeta 1 Februari, korban di kalangan mereka terus berjatuhan. Meski demikian, militansi perlawanan mereka tak surut.