Dua Generasi di Myanmar Bersatu Melawan Kudeta Militer
Hampir dua bulan rakyat Myanmar melawan kudeta militer. Dalam unjuk rasa menentang junta militer sejak kudeta 1 Februari, korban di kalangan mereka terus berjatuhan. Meski demikian, militansi perlawanan mereka tak surut.
Sabel (20) dan ibunya bersusah payah menyeret satu per satu kantong pasir dan semen yang semula ditumpuk menjadi barikade atau benteng pertahanan dari hujan peluru aparat keamanan. Di belakang mereka berdiri aparat keamanan dengan senapan yang ditodongkan ke arah ibu-anak itu. Keduanya, bersama dengan tetangga-tetangga yang lain, dipaksa membongkar semua barikade yang dipasang di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
βSaya belum pernah dipaksa kerja seperti ini. Tangan saya sampai luka-luka. Apalagi ibu saya, kasihan,β kata Sabel.