logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊRuang Kantor Perlu Lebih...
Iklan

Ruang Kantor Perlu Lebih Fleksibel

Hampir empat tahun terakhir pasar perkantoran tertekan akibat kelebihan pasokan. DKI Jakarta yang menjadi barometer pasar perkantoran di Indonesia mengalami koreksi mendalam, tarif sewa kantor merosot hingga 30 persen.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pBjSNvv9PRRSsHBtzPs9pmS_UsA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190507PRI2HR_1557648620.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Aktivitas pekerja di ketinggian proyek gedung perkantoran di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (7/5/2019). Proyek gedung perkantoran tumbuh di lokasi strategis di pusat kota, terlebih lagi lokasi yang terakses dengan transportasi massal, seperti MRT, bus Transjakarta, dan kereta ringan (LRT).

Hampir empat tahun terakhir pasar perkantoran tertekan akibat kelebihan pasokan. DKI Jakarta yang menjadi barometer pasar perkantoran di Indonesia mengalami koreksi mendalam, tarif sewa kantor merosot hingga 30 persen.

Di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta, total luas ruang perkantoran saat ini sudah hampir mencapai 6,5 juta meter persegi (m2) dan di kawasan non CBD mencapai 3,2 juta m2. Hingga tahun 2021, masih akan ada penambahan pasokan baru, yakni tahun 2020 sebesar 279.999 m2, dan 2021 sejumlah 498.050 m2.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan