Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018
Tingkat Kekerasan Tinggi, Anak Belum Terlindungi
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190507_111937_1557213025.jpg)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise bersama Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Ali Taher, Sekretaris Menteri PPPA Pribudiarta Sitepu, dan Deputi Perlindungam Anak Nahar, meluncurkan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja tahun 2018 (SNPHAR 2018), Selasa (7/5/2019) di Kantor KPPPA Jakarta. Survei ini mengungkap fakta kekerasan terhadap anak di Indonesia.
Dua dari tiga anak pernah mengalami kekerasan. Hal ini menunjukkan tingkat keterpaparan berbagai program perlindungan anak masih sangat rendah.
JAKARTA, KOMPAS — Kekerasan terhadap anak dan remaja saat ini sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan karena proporsi anak yang mengalami kekerasan lebih tinggi dari mereka yang tidak mengalami kekerasan. Fakta di lapangan di temukan bahwa dua dari tiga anak laki-laki maupun perempuan melaporkan pernah mengalami kekerasan salah satu atau lebih kekerasan sepanjang hidupnya.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Anak Belum Terlindungi ".
Baca Epaper Kompas