logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บJurnalis Jangan Terjebak...
Iklan

Jurnalis Jangan Terjebak Politik Identitas dalam Pemberitaan Pemilu

Oleh
Cokorda Yudistira
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DWAO2am7ilpn-z7ZIvNcf5uJh7M=/1024x519/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190320cokb-lokakarya-jurnalistik-sejukSILO.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Sesi diskusi panel membahas tema "Berbagi tentang Diskriminasi" dalam lokakarya jurnalis dan seminar regional dengan tema "Hubungan Antara Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan Kebebasan Berekspresi di Asia Tenggara (The Nexus Between Freedom of Religion or Belief and Freedom of Expression in Southeast Asia)" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/3/2019), menghadirkan pembicara dari Myanmar, Indonesia, dan Assam (India bagian timur laut). Lokakarya jurnalis dan seminar regional itu diselenggarakan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) bersama The International Association of Religion Journalists (IARJ) dan Institute of Peace and Democracy (IPD) Universitas Udayana, Bali.

BADUNG, KOMPAS โ€“ Penerapan prinsip jurnalistik menjadi penting bagi jurnalis dalam setiap peliputan dan pemberitaan, termasuk pemberitaan pemilu. Jurnalis diingatkan agar tidak ikut terperangkap politik identitas yang dimanfaatkan dan dieksploitasi politisi demi kepentingan memperoleh suara dalam pemilu.

Hal itu disampaikan Direktur Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) Ahmad Junaidi dalam lokakarya jurnalistik dan seminar regional Asia Tenggara di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/3/2019). Seminar dan lokakarya mengangkat tema โ€œHubungan Antara Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan Kebebasan Berekspresi di Asia Tenggara (The Nexus Between Freedom of Religion or Belief and Freedom of Expression in Southeast Asia)โ€.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan