logo Kompas.id
Utama"Api dalam Sekam" Intoleransi ...
Iklan

Hubungan antar-Agama

"Api dalam Sekam" Intoleransi Simbolik

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/ZXxWMf04BdXQth6dF2552jr8x9k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FDSC07746_1540477653.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Puluhan warga melakukan upacara labuhan untuk mendoakan perdamaian bagi bangsa Indonesia, di Pantai Parangkusumo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (25/10/2018) sore. Upacara itu merupakan bentuk keprihatinan warga atas tindak intoleransi yang masih terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia mengalami penguatan konservatisme keagamaan. Hal tersebut ditandai dengan munculnya realitas intoleransi simbolik di sejumlah tempat yang makin memprihatinkan.

JAKARTA, KOMPAS —  Hanya selang beberapa hari setelah peristiwa pemotongan salib nisan  umat Kristiani  di Paroki Pringgolayan, Kota Yogyakarta Yogyakarta, di Kota Magelang terjadi perusakan 21 nisan umat Kristiani dan Muslim di tiga tempat pemakaman umum.

Editor:
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul ""Api dalam Sekam" Intoleransi Simbolik".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan