Tajuk Rencana
Kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh
Buka tutup sekolah menjadi hal biasa selama pandemi ini belum teratasi. Karena itu, selain PTM terbatas, perlu dicari cara lain untuk memulihkan pembelajaran, dengan tetap mengutamakan keselamatan siswa.
/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F02%2F02%2Fea89856e-fea6-4b95-bd50-2b9d77d884f9_jpg.jpg)
Petugas pemadam kebakaran melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas SMP Negeri 40, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis ( 27/1/2022). Sejumlah kasus Covid-19 mulai bermunculan di lingkungan sekolah setelah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Di tengah kasus Covid-19 yang terus meningkat saat ini, termasuk akibat virus varian Omicron, penutupan sekolah lagi tak terhindarkan.
Belajar dari perkembangan kasus Covid-19 dan sejumlah penelitian selama ini, pembukaan sekolah di tengah-tengah kasus Covid-19 yang tinggi di masyarakat akan memicu munculnya kasus, bahkan kluster, Covid-19 di sekolah. Jika sudah demikian, dampaknya akan semakin mempercepat penularan kasus Covid-19 di masyarakat. Demikian siklus terus berputar.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh".
Baca Epaper Kompas