logo Kompas.id
RisetPerdagangan Karbon...
Iklan

Pemanasan Global

Perdagangan Karbon Mengakselerasi Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca

Perdagangan karbon diharapkan mampu mengakselerasi keterlibatan swasta dalam menerapkan teknologi yang mampu mereduksi emisi karbon pada unit-unit usahanya.

Oleh
Budiawan Sidik A
· 0 menit baca
Akivitas di PLTU Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar <i>co-firing</i> dalam hal ini cangkang sawit yang besar. Penghematan bahan bakar batubara dapat dihemat hingga 10 persen dengan metode<i> co-firing</i> menggunakan cangkang sawit.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Akivitas di PLTU Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senin (11/10/2021). PLTU Sintang salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing dalam hal ini cangkang sawit yang besar. Penghematan bahan bakar batubara dapat dihemat hingga 10 persen dengan metode co-firing menggunakan cangkang sawit.

Dalam memenuhi komitmen Paris Agreement, Pemerintah Indonesia menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengakselerasi capaian target reduksi emisi karbon nasional. Salah satu yang dipacu segera diimplentasikan adalah kebijakan penerapan nilai ekonomi karbon yang diharapkan mampu menarik semua pihak untuk mengurangi emisi karbon dalam aktivitas sehari-hari.

Komitmen Indonesia dalam mereduksi emisi karbon nasional itu tertuang dalam dokumen nationally determined contribution (NDC). NDC merupakan perwujudan upaya setiap negara untuk mengurangi emisi dan beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. NDC menjadi pijakan penting bagi setiap negara untuk bersama-sama berkontribusi mereduksi emisi karbon secara global sehingga tercapai net zero emission (NZE) dunia tahun 2050.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan