MPR Bersihkan Nama Soeharto, Komnas HAM: Perhatikan Nasib Korban Pelanggaran HAM

MPR seharusnya memberi atensi kepada hak korban pelanggaran HAM berat yang banyak terjadi di masa Soeharto.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Ketua MPR Bambang Soesatyo berdiri di antara putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana (kiri) dan Siti Hediati Hariyadi, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengingatkan sebagian besar kasus pelanggaran HAM berat yang telah diselidiki oleh Komnas HAM terjadi di masa pemerintahan Presiden kedua RI Soeharto. Rekonsiliasi politik yang diinisiasi oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat seharusnya menempatkan perhatian bagi keadilan dan pemulihan hak-hak korban serta pencegahan keberulangan di masa depan.

”Langkah yang dilakukan MPR adalah sebuah kebijakan dari proses politik yang barangkali menjadi sinyal rekonsiliasi politik nasional. Namun, rekonsiliasi ini hanya pada tataran elite,” ujar Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro saat dimintai tanggapan soal langkah MPR terkait nama Soeharto di Ketetapan (Tap) MPR No XI/MPR/1998, Selasa (1/10/2024).