logo Kompas.id
Politik & HukumHoaks Pemilu Diprediksi...
Iklan

PEMILU 2024

Hoaks Pemilu Diprediksi Meningkat Seusai Pencoblosan

Masyarakat mesti menjadi pemilih kritis sehingga bisa membedakan konten-konten politik yang berupa fakta atau hoaks.

Oleh
HIDAYAT SALAM
· 0 menit baca
Peserta sosialisasi melawan informasi hoaks terkait pemilu melakukan simulasi cek fakta berkaitan dengan informasi Pemilu 2024, di acara sosialisasi melawan hoaks yang digelar Badan Pengawas Pemilu, Minggu (24/12/2023), di Gedung Sarinah, Jakarta.
KOMPAS/ZULKARNAINI

Peserta sosialisasi melawan informasi hoaks terkait pemilu melakukan simulasi cek fakta berkaitan dengan informasi Pemilu 2024, di acara sosialisasi melawan hoaks yang digelar Badan Pengawas Pemilu, Minggu (24/12/2023), di Gedung Sarinah, Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Puncak penyebaran hoaks diprediksi akan terjadi setelah pemungutan suara 14 Februari 2024 ketika rekapitulasi suara hingga gugatan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Serangan tersebut berpotensi menyasar peserta pemilu, penyelenggara pemilu, media, serta lembaga survei. Karena itu, masyarakat diharapkan bisa kritis sehingga dapat membedakan konten-konten politik yang berupa fakta atau hoaks.

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho saat dihubungi Selasa (13/2/2024) menuturkan, tren konten hoaks selama Januari 2024 terjadi pergeseran dari menyerang kandidat pemilu kini lebih mendominasi hoaks tentang penyelenggara pemilu.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Hoaks Pemilu Diprediksi Meningkat Seusai Pencoblosan".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan