logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊManipulasi Abaikan Politik...
Iklan

Manipulasi Abaikan Politik Nurani

Megawati Soekarnoputri menuturkan, manipulasi hukum kembali terjadi. TKN Prabowo-Gibran menepis penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi hukum.

Oleh
Tim Kompas
Β· 1 menit baca
Gus Wahyu Salfana (dari kiri), Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, Arif, Goenawan Mohamad, Omi Komaria Madjid, dan Antonius Benny Susetyo hadir dalam pertemuan untuk membahas berbagai persoalan kebangsaan dan demokrasi di Warung Makan Prau Kuno, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). Pada pertemuan itu, mereka juga mengunjungi kediaman Ahmad Mustofa Bisri untuk bersilaturahmi dan berdiskusi mengenai perkembangan politik menjelang pemilu.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Gus Wahyu Salfana (dari kiri), Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin, Arif, Goenawan Mohamad, Omi Komaria Madjid, dan Antonius Benny Susetyo hadir dalam pertemuan untuk membahas berbagai persoalan kebangsaan dan demokrasi di Warung Makan Prau Kuno, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023). Pada pertemuan itu, mereka juga mengunjungi kediaman Ahmad Mustofa Bisri untuk bersilaturahmi dan berdiskusi mengenai perkembangan politik menjelang pemilu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tiga bulan menjelang Pemilu 2024, dinamika praktik politik nasional dinilai sejumlah tokoh bangsa dalam kondisi mencemaskan. Di satu sisi ada gejala manipulasi hukum yang mengabaikan politik atas dasar nurani. Di sisi lain, ada indikasi krisis nilai dan etika di masyarakat dan penyelenggara negara.

Keprihatinan atas kondisi politik nasional ini diutarakan secara terpisah oleh tokoh-tokoh dan elemen masyarakat sipil dalam pernyataan terpisah, Minggu (12/11/2023).

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan