logo Kompas.id
Politik & HukumKisah Lima Teman Diskusi...
Iklan

Kisah Lima Teman Diskusi Milenial Presiden Jokowi

Peran staf khusus Presiden dari kalangan milenial perlu dicermati, apakah dapat menjadikan kinerja kepala pemerintah efektif buat rakyat atau tidak. Hal lainnya, ide-idenya juga harus kelihatan.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono/Mawar Kusuma Wulan/Nina Susilo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7FmlZDVA4cQAeVuh0AyA-sOcMK0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191227_ENGLISH-LAPORAN-AKHIR-TAHUN_B_web_1577459490.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Presiden Joko Widodo memperkenalkan tujuh staf khusus baru dari kalanganan milenial di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Mereka adalah (dari kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Ma'ruf. Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa ia akan tetap mempertahankan staf khusus yang lama.

Ada 10 staf khusus yang saat ini berada di sekeliling dan membantu Presiden Joko Widodo. Masing-masing memiliki tugas di bidang tertentu. Lima di antaranya terbilang generasi milenial. Minggu keempat November 2021 ini tepat dua tahun para staf khusus milenial tersebut menjalankan tugasnya membantu Presiden. Lalu seperti apa kiprah mereka?

Lima stafsus milenial ini adalah Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Aminuddin Ma'ruf, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau akrab dipanggil Billy Mambrasar, dan Putri Indahsari Tanjung. Sesungguhnya, pada 21 November 2019 lalu, Presiden Jokowi mengenalkan tujuh staf khusus baru yang saat itu berusia antara 23-36 tahun di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta. Namun, dua di antaranya—Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra—belakangan mengundurkan diri setelah tersandung konflik kepentingan.

Editor:
Suhartono, Madina Nusrat
Bagikan