logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊAncaman Siber Kian Besar,...
Iklan

Ancaman Siber Kian Besar, BSSN: Manajemen Krisis Dibutuhkan

Selama pandemi Covid-19, serangan siber semakin tinggi. Sepanjang Januari-Agustus 2021, ditemukan lebih dari 888,7 juta serangan siber, termasuk peretasan pada lembaga pemerintah.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Y_j8JJ00DU0Fv1exVlMzJr4NRy0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FWhatsApp-Image-2021-09-12-at-11.14.29-PM_1631463291.jpeg
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Berita soal peretasan pada jaringan internal 10 kementerian/lembaga di The Record. Foto diambil Minggu (12/9/2021).

JAKARTA, KOMPAS β€” Ancaman keamanan siber di Tanah Air semakin besar seiring dengan kian tingginya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi digital. Maraknya peretasan belakangan ini semestinya dijadikan peringatan untuk mempersiapkan diri terhadap segala potensi serangan siber. Selain menyiapkan manajemen krisis, strategi keamanan siber juga perlu segera dibangun.

Data yang dihimpun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, sepanjang Januari-Agustus 2021 ditemukan lebih dari 888,7 juta serangan siber. Sebagian besar serangan berbentuk malware, denial of service atau mengganggu ketersediaan layanan, serta aktivitas trojan.

Editor:
Anita Yossihara
Bagikan