Peretas Pegiat Antikorupsi Diduga Gunakan ”Spyware” yang Hanya Bisa Dibeli dengan Perjanjian
Peretasan akun media sosial milik pegiat antikorupsi masih terus terjadi. Diduga peretas menggunakan ”spyware” yang hanya bisa dibeli dengan perjanjian khusus. Sebab, akun yang diretas telah dilengkapi kode sandi.
JAKARTA, KOMPAS — Serangan siber kepada pegiat antikorupsi yang mengkritisi tes wawasan kebangsaan sebagai syarat alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi belum usai. Southeast Asia Freedom of Expression Network, lembaga yang mengadvokasi peretasan itu, menyatakan, anggota Indonesia Corruption Watch kembali disasar peretas.
Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Juniarto, dihubungi dari Jakarta, Sabtu (22/5/2021), mengonfirmasi bahwa serangan siber kepada pegiat antikorupsi masih terjadi. ”Sampai Jumat (21/5/2021) masih ada peretasan lagi kepada dua orang. Kami berhasil memulihkannya pada Jumat malam,” katanya.