Insiden Nanggala-402, Sinyal Perbaikan Menyeluruh Alutsista
Insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 merupakan sinyal akan pentingnya evaluasi dan perbaikan menyeluruh sektor pertahanan. Modernisasi alat utama sistem pertahanan harus menjadi prioritas pemerintah.
JAKARTA, KOMPAS — Insiden kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan sinyal pentingnya perbaikan menyeluruh sektor pertahanan. Evaluasi menyeluruh terhadap proses pengadaan alat utama sistem persenjataan perlu dilakukan bersamaan dengan investigasi ilmiah untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402 merupakan satu dari empat alutsista dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. Kapal selam berusia 44 tahun yang membawa 53 anggota TNI itu tenggelam saat berlatih di perairan utara Bali, 21 April lalu.
Kapal selam buatan Jerman itu terakhir kali dilakukan pemeliharaan atau perawatan menyeluruh pada tahun 2012. Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf dalam diskusi daring bertajuk ”Tragedi Nanggala dan Problematika Modernisasi Alutsista”, Selasa (4/5/2021), mengungkapkan, selama ini modernisasi alutsista masih bermasalah.