Demokrasi Lokal
Pilkada Jadi Musim Semi Politik Kekerabatan
Politik kekerabatan di Pilkada 2020 kembali muncul. Di beberapa daerah, dinasti politik lokal berhadapan dengan kerabat pejabat nasional.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F5f4394e2-1767-4da4-b503-379c34f6b7c6_jpg.jpg)
Baliho bakal calon wali kota Tangerang Selatan berbaur dengan baliho iklan perumahan terpasang di perempatan Muncul, Kota Tangerang Selatan, Jumat (10/7/2020). Pelaksanaan pilkada lanjutan 2020 telah berjalan. Puncaknya, proses pemilihan akan berlangsung pada 9 Desember 2020.
JAKARTA, KOMPAS — Seperti halnya tiga gelombang pilkada terdahulu, Pilkada 2020 juga diramaikan kehadiran bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masih berkerabat dengan pejabat dan tokoh politik, baik lokal maupun nasional. Hal ini dinilai seolah menjadikan pilkada sebagai musim semi kapitalisasi kekuatan politik kekerabatan. Kuatnya politik kekerabatan bisa menghasilkan relasi kuasa dan kompetisi tak seimbang.
Berdasarkan catatan Kompas, kerabat tokoh politik nasional yang sudah mendapat lampu hijau pencalonan dari partai politik misalnya Gibran Rakabuming Raka (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/PDI-P), putra Presiden Joko Widodo, sebagai bakal calon wali kota Solo; Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Gerindra), sebagai bakal calon wakil wali kota Tangerang Selatan; serta Siti Nur Azizah (Demokrat), putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sebagai bakal calon wali kota Tangsel.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Musim Semi Politik Kekerabatan".
Baca Epaper Kompas