logo Kompas.id
β€Ί
Politik & Hukumβ€ΊTanda Bahaya bagi Partai...
Iklan

Tanda Bahaya bagi Partai Politik

Tiga bulan sejak kasus positif Covid-19 pertama ditemukan di Tanah Air, partai-partai politik, terutama yang mewakili rakyat di parlemen, mulai kehilangan kepercayaan dari para pemilik mandat.

Oleh
ANITA YOSSIHARA/NIKOLAUS HARBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UPaibUy5XvU6g55618faqvJdnJQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190628_ENGLISH-TAJUK_A_web_1561727556.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Deretan bendera partai politik peserta Pemilu 2019 menghiasi jalan layang di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, dari sembilan partai politik (parpol) di parlemen, hanya dua parpol yang tingkat keterpilihannya naik. Dua parpol itu adalah Partai Nasdem yang naik dari 2,3 persen pada Februari 2020 menjadi 3,3 persen dan Partai Amanat Nasional yang naik dari 1,3 persen menjadi 2,1 persen.

Sementara elektabilitas tujuh parpol parlemen lainnya mengalami penurunan. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sebagai pemenang Pemilu 2019, pun tak bisa mempertahankan kepercayaan rakyat. Elektabilitasnya turun drastis dari 29,8 persen pada Februari menjadi 22,2 persen.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan