logo Kompas.id
OpiniHidup ”Ojol”, yang Dulu...
Iklan

Hidup ”Ojol”, yang Dulu Sampingan Kini Sandaran

Dirancang hanya sampingan, ”ojol” justru jadi pekerjaan utama. Sejak awal bermasalah, pemerintah selalu telat bersikap.

Oleh
NELI TRIANA
· 1 menit baca
Neli Triana, wartawan <i>Kompas</i>
SALOMO TOBING

Neli Triana, wartawan Kompas

Punya pekerjaan tetap tetapi gaji pas-pasan. Wajarlah jika kemudian berharap punya penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan yang tidak memberatkan dan tidak mengikat layaknya pekerjaan utama. Harapan itu bagai gayung bersambut ketika perusahaan aplikasi transportasi daring bermunculan sejak 2010 hingga kini.

Pada tahun itu, aplikasi ojek sepeda motor hadir dan sangat mudah diakses untuk menghubungkan penyedia jasa dengan konsumen. Gojek, nama aplikasi itu, merevolusi cara bermobilitas secara cepat yang dikendalikan perusahaan swasta rintisan. Nadiem Makarim, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ,adalah salah satu pencetusnya.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan