Grab memaksimalkan kecerdasan buatan dalam fitur-fitur terbaru, salah satunya asisten AI untuk para pedagang mitra kerja Grab. 

Lebaran tinggal menghitung hari. Bonus hari raya ternyata tidak seindah mimpi semua pengemudi ojek daring. Ada pengemudi yang malah tidak memperoleh. 

Meski sudah bekerja hasilkan puluhan juta, sejumlah pengojek daring hanya terima bonus hari raya sebesar Rp 50.000. Aplikator bilang nominalnya ditentukan kinerja.

Pemberian bonus hari raya kepada pengemudi transportasi daring yang harus berdasarkan keaktifan kerja pengemudi dinilai diskriminatif.

Kenaikan biaya operasional itu pada akhirnya diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga layanan yang lebih tinggi. 

Puluhan ojek daring dan kurir juga menuntut penghapusan sistem hubungan kerja kemitraan yang dinilai merugikan para pekerja.

Merger dengan penguasaan pasar dari perusahaan hasil aksi korporasi sangat besar tentu berurusan dengan otoritas persaingan usaha.

Pangsa pasar Grab dan GoTo sudah terlampau tinggi sehingga menghalangi pesaing lainnya untuk berkembang dengan kekuatan pasar yang dimiliki.