logo Kompas.id
OpiniMenyelisik Status ”Hijau” dan ...
Iklan

Menyelisik Status ”Hijau” dan Multidampak Kereta Cepat

Satu jalur kereta cepat perlu 10 juta perjalanan rute sekali jalan per tahun untuk mengompensasi emisi konstruksinya.

Oleh
NELI TRIANA
· 0 menit baca
Neli Triana, Wartawan <i>Kompas</i>
SALOMO TOBING

Neli Triana, Wartawan Kompas

Indonesia telah menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat. Hebat! Indonesia pun resmi masuk jajaran segelintir negara di dunia yang mengoperasikan moda angkutan umum massal berteknologi paling maju serta diklaim mampu mengurangi emisi karbon itu. Sedahsyat apa reduksi emisinya?

Keputusan membangun kereta berkecepatan tinggi (high speed rail/HSR) disebut langkah berani yang membawa penumpang dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hanya sekitar 30 menit. Dengan moda lain, untuk rute yang sama dibutuhkan sekitar 3 jam perjalanan.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan