Catatan Politik dan Hukum
Ratu Adil dan Pilpres 2024
Ratu Adil di zaman demokrasi diharapkan untuk menata ulang negara yang sedang dilanda kekacauan tatanan.

Budiman Tanuredjo.
”Demokrasi yang dilahirkan reformasi seharusnya menciptakan apa yang disebut dalam tradisi Ratu Adil sebagai kertayuda, zaman kebahagiaan di mana rakyat tak hanya sejahtera, tetapi juga bebas merdeka. Tapi, yang terjadi demokrasi, salah kedaden, demokrasi sukerta, demokrasi kesetanan, demokrasi cacat. Kita terjebak dalam zaman kalabendu, zaman kutukan, zaman petaka….” (GP Sindhunata)
Dengan nada bergetar, budayawan GP Sindhunata berbicara di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (11/1/2024) malam, saat peluncuran buku Ratu Adil: Ramalan Jayabaya & Sejarah Perlawanan Wong Cilik (2024) dan pameran lukisan Budi Ubrux. Buku Ratu Adil diangkat dari disertasi Sindhunata di Hochschule fur Philosophie Munchen, Jerman, 32 tahun lalu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 3 dengan judul "Ratu Adil dan Pilpres 2024".
Baca Epaper Kompas