logo Kompas.id
OpiniMitos Kepuasan Publik
Iklan

Strategi Pemilu 2024

Mitos Kepuasan Publik

Sejak lama para ilmuwan politik telah menguji masalah kepuasan publik. Salah satu pertanyaan, apakah tingkat kepuasan publik atau dikenal sebagai ”job approval rating” punya kekuatan prediktif elektoral sedemikian besar?

Oleh
ARYA BUDI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/6fLLqlJhIiBFNv5ve_uQvKVLqDc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F28%2F61e00c7d-53c0-4844-8c37-45ee18cc139c_jpg.jpg

Dalam beberapa minggu terakhir, berbagai hasil survei menunjukkan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Survei Litbang Kompas, misalnya, menemukan angka kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin naik menjadi 74 persen pada Juli-Agustus, dari 69 persen pada Januari- Februari 2023.

Dengan pengukuran yang mirip, data Poltracking Indonesia pun menunjukkan tren yang cenderung naik sepanjang 2023, dari 72 persen di awal tahun hingga 78 persen pada pertengahan tahun. Lembaga lain bahkan merekam angka di atas 80 persen pada kepuasan publik terhadap Jokowi sebagai presiden.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Mitos Kepuasan Publik".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...