logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บOptimisme yang Hati-hati
Iklan

Optimisme yang Hati-hati

Tidak diingkari ada banyak perkembangan positif selama pemerintahan Jokowi. Akan tetapi, aspek penegakan hukum juga mengundang keprihatinan. Sikap optimisme penuh kehati-hatian perlu dikedepankan.

Oleh
ULIL ABSHAR-ABDALLA
ยท 1 menit baca
Ulil Abshar Abdalla, Penulis Analisis Politik
PANDU LAZUARDY PATRIARI

Ulil Abshar Abdalla, Penulis Analisis Politik

Dalam segala persoalan, termasuk dalam soal-soal politik, selalu ada orang-orang tertentu yang gemar sekali akan berita sial dan cenderung menggambarkan keadaan dengan begitu buruknya sehingga membikin orang-orang di sekitar tertulari virus pesimisme.

Bagi orang-orang seperti ini, selalu saja ada sisi buruk dan gelap dalam setiap berita yang mestinya membawa kabar kebaikan. Orang-orang seperti ini biasa disebut sebagai fearmonger, mereka yang gemar menebarkan ketakutan. Saya menyebutnya sebagai kaum โ€alarmistโ€, mereka yang gemar membunyikan โ€alarmโ€ seolah-olah keadaan sedang dalam bahaya. Meskipun ada sedikit manfaat dalam sikap alarmist seperti ini (minimal sebagai pengingat agar kita hati-hati dalam menilai keadaan!), tetapi saya cenderung menghindari atau mencurigai orang-orang semacam ini. Ada tokoh-tokoh tertentu di negeri ini yang saya lihat memiliki kecenderungan seperti ini. Saya, sejak dulu, tidak terlalu tertarik pada tokoh-tokoh seperti itu.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan