logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTeknologi Digital Jembatan...
Iklan

Teknologi Digital Jembatan Emas Pendidikan?

Digitalisasi pendidikan di Indonesia pada kenyataannya ditopang oleh keringat guru. Masih banyak yang harus dibenahi. Akses digital belum merata, teknologi digital juga tidak bisa mengembalikan pembelajaran yang hilang.

Oleh
IMAN ZANATUL HAERI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T4OkHzaoszUt6fUkF7rkP3ttHEI=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F15%2Fd6c1f426-d4b0-4b3e-a1e9-c0560e12e556_jpg.jpg

Pemanfaatan teknologi digital dianggap jembatan emas bagi berbagai kebijakan pendidikan nasional. Oleh sebab itu, dalam pertemuan Education Working Group (EDWG) G20, tuan rumah residensi Indonesia mengajukan pemanfaatan teknologi sebagai salah satu dari empat agenda dalam transformasi pendidikan secara global.

Pemerintah menunjukkan keberhasilan pemanfaatan teknologi digital di Indonesia dilihat dari sebaran massal penggunaannya. Misal, Platform Merdeka Mengajar (PMM) buatan tim bayangan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang selalu dibanggakan telah diunduh oleh lebih dari 2 juta guru (Inspektorat, 2022). Padahal, jumlah pengunduh aplikasi tidak bisa menjadi jaminan bahwa sebuah platform telah sukses. Namun, jika kita ingin melihat dengan jelas kebermanfaatan teknologi dalam pendidikan, pandemi Covid-19 bisa jadi pelajaran.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan