logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMakanan Masa Depan
Iklan

Makanan Masa Depan

Konsumsi makanan sehat di masyarakat kita masih cukup baik. Namun, jika dibiarkan, kecenderungannya akan menjurus ke konsumsi gula, garam, dan lemak serta kalori yang tinggi.

Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
Β· 1 menit baca
Guru memasak hidangan berbahan sayur dan disiarkan melalui aplikasi Youtube di SMP Lazuardi Kamila GCS, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pertengahan Oktober 2020.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Guru memasak hidangan berbahan sayur dan disiarkan melalui aplikasi Youtube di SMP Lazuardi Kamila GCS, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pertengahan Oktober 2020.

Dulu saya menyangka makanan masa depan akan berupa tablet. Cukup ditelan tiga kali sehari dan semua kebutuhan gizi kita terpenuhi. Namun, melihat kecenderungan kuliner yang ada sekarang ini, rasanya tak akan menuju ke arah satu tablet, tetapi akan kembali ke makanan berbasis tanaman. Masalah pangan merupakan kekhawatiran sebagian besar masyarakat di tahun 2023. Menjelang akhir tahun, harga lauk-pauk mulai merambat naik.

Para pakar ekonomi meramalkan pada tahun 2023 energi dan bahan pangan masih akan menjadi isu utama. Jika ekonomi dunia mengalami resesi, perang Rusia-Ukraina tak berhenti, bahkan ketegangan di Asia Timur antara China dan Taiwan juga meningkat, akan semakin banyak masyarakat yang kesulitan menyediakan makanan untuk keluarga mereka.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan