Balada Perempuan dan Anak di Kebun Sawit
Perempuan dan anak jadi kelompok paling rentan dieksploitasi di perkebunan sawit. Sistem kerja membuat mereka terpaksa membantu suami bekerja mengutip berondolan. Para perempuan juga dipekerjakan sebagai pekerja lepas.
Sumarni (35) baru selesai memasak dan mengantar anaknya ke sekolah di sebuah perkebunan sawit swasta di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (26/7/2023). Ia lalu menggendong anaknya ke atas becak. Setelah memastikan semua alat kerja dibawa, Sumarni dan suaminya berangkat ke perkebunan sawit.
Sumarni bukan buruh atau pekerja resmi di perkebunan. Namun, setiap hari kerja dia ikut membantu suaminya, Gunawan (39), yang merupakan buruh panen di perkebunan itu. Gunawan bekerja dengan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau karyawan tetap.