KULI ANGKUT DI STASIUN
Transformasi di Balik Salam Penghormatan Sang Porter
Perubahan besar dan positif dari porter tidak lepas dari desain besar transformasi pelayanan kereta api. Saat Ignasius Jonan menjabat Direktur Utama PT KAI, lalu Menteri Perhubungan, wajah perkeretaapian dibenahi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F07%2F06fcb6b1-6c00-4732-b577-ee67d4036940_jpg.jpg)
Porter dan petugas memberikan salam hormat bagi penumpang kereta di Stasiun Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/3/2023) siang. Salam hormat merupakan ucapan terima kasih terhadap penumpang yang menggunakan kereta api. Di stasiun itu, terdapat 115 porter yang siap melayani penumpang.
Sebanyak 28 kuli angkut yang biasa dikenal sebagai porter serta sejumlah petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero) melangkah menuju peron Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/3/2023), pukul 13.40. Mereka lalu berbaris berjajar di samping Kereta Api Argo Cheribon. Ketika kereta mulai berjalan, mereka menyilangkan tangan kanan ke dada sembari menunduk.
Inilah salam hormat dari porter dan petugas kepada penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Cirebon. Ungkapan terima kasih yang berawal dari Daerah Operasi (Daop) I Jakarta itu telah hadir empat tahun terakhir. Gestur hormat itu menjadi salah satu bukti porter yang bertransformasi dan lebih terorganisasi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Transformasi di Balik Salam Penghormatan Sang Porter".
Baca Epaper Kompas