ASPAL BUTON
Didominasi Impor, Aspal Buton Hanya Terserap 0,9 Persen
Meski memiliki deposit ratusan juta ton, aspal Buton baru terserap 0,9 persen dari pemakaian aspal secara nasional. Sementara impor aspal mencapai 82,6 persen dengan nilai Rp 9,2 triliun.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F16%2F844c9f44-39d8-4e8a-9c6d-6f6312c657d8_jpg.jpg)
Pengendara melintas di kantor PT Wika Bitumen, perusahaan badan usaha milik negara pengolah aspal Buton, di Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (24/5/2022). Meski memiliki ratusan juta ton cadangan aspal, serapan aspal Buton sangat kecil. Penggunaan aspal secara nasional didominasi impor.
KENDARI, KOMPAS — Meski memiliki deposit ratusan juta ton, aspal Buton baru terserap 0,9 persen dari pemakaian aspal secara nasional. Sejumlah masalah muncul, mulai dari produksi, distribusi, hingga sejumlah perusahaan aspal berhenti beroperasi sementara.
Aspal dari Buton telah lama dikenal di Indonesia. Penggunaannya dimulai sejak masa pendudukan Belanda melalui perusahaan Buton Asphalt (Butas). Cadangan aspal di wilayah ini diperkirakan mencapai 667 juta ton.