logo Kompas.id
NusantaraKorupsi di Bali Terjadi Mulai ...
Iklan

Korupsi di Bali Terjadi Mulai dari Desa

Penguatan dan edukasi mengenai antikorupsi di Bali perlu dimulai dari kalangan masyarakat desa dan desa adat. Pegiat Sakti Bali mengindikasikan korupsi juga terjadi di tingkat desa dan desa adat di Bali.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tpbr4bvknL5swcAjRRiWaZAdB68=/1024x588/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211209coke-diskusi-antikorupsi-2021_1639060532.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Pegiat muda antikorupsi di Bali, Sakti Bali, Kamis (9/12/2021), menggelar konferensi pers bertajuk ”Peluncuran Data Tren Penindakan Korupsi di Bali Periode 2016-2020” di Denpasar, Bali. Acara diisi diskusi serangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2021 dengan menghadirkan pegiat Aliansi Rakyat Antikorupsi (Arak) Bali Nyoman Mardika (tengah) dan praktisi hukum, yang juga pengamat Lembaga Perkreditan Desa (LPD), I Nengah Yasa Adi Susanto (kanan).

DENPASAR, KOMPAS — Penguatan edukasi mengenai antikorupsi di Bali idealnya dimulai sejak dari desa dan desa adat. Hal itu berkaca dari munculnya banyak kasus korupsi di dua lembaga itu.

Hal itu menjadi benang merah diskusi bertajuk ”Peluncuran Data Tren Penindakan Korupsi di Bali Periode 2016-2020” yang digelar Sekolah Antikorupsi (Sakti) Bali di Denpasar, Kamis (9/12/2021). Acara ini dirangkai dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan