ERUPSI SEMERU
Pengungsi Semeru Diimbau Tak Tergesa Kembali ke Rumah demi Keselamatan
Masyarakat korban awan panas guguran Semeru yang tinggal di pengungsian diminta mematuhi arahan pemerintah untuk bertahan di pengungsian dan tidak tergesa-gesa kembali ke rumah sebelum kondisinya benar-benar aman.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F06ced4dc-d761-4f00-b8c1-c63152a78e14_jpg.jpg)
Warga berada di atas truk yang siap membawa barang-barang pascaerupsi Gunung Semeru di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).
SURABAYA, KOMPAS — Masyarakat korban awan panas guguran Semeru yang tinggal di pengungsian diminta mematuhi arahan pemerintah untuk bertahan di pengungsian dan tidak tergesa-gesa kembali ke rumah sebelum kondisinya benar-benar aman. Wacana relokasi permukiman yang tertimbun material vulkanik mulai digulirkan.
Pemerintah Provinsi Jatim menggelar doa bersama untuk korban bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Senin (6/12/2021) malam. Acara yang berlangsung di kantor Kepala Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, tersebut diikuti ratusan pengungsi, tokoh masyarakat, dan sukarelawan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Pengungsi Semeru Diimbau Tak Tergesa Kembali ke Rumah demi Keselamatan".
Baca Epaper Kompas