logo Kompas.id
Metropolitan”Black Day”, Cara Publik...
Iklan

”Black Day”, Cara Publik Kritis Melihat Jalur Khusus Sepeda Balap

Koalisi dari sejumlah gerakan masyarakat meminta DKI menjelaskan kepada publik terkait kajian penetapan jalur khusus pesepeda balap di jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang. Kebijakan pemerintah harus merangkul semua.

Oleh
Helena F Nababan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UXB5N7jqcGIks3gvhU6HvY1oWVY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210606RZF23_1622960298.jpg
Kompas

Petugas dinas perhubungan menyekat pengendara sepeda motor yang hendak melewati jembatan layang Sahardjo, Jakarta Selatan, yang dikhususkan bagi pengendara sepeda, Minggu (6/6/2021).

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI memfasilitasi jalur sepeda khusus untuk sepeda balap atau road bike kian banyak menuai protes masyarakat. Komunitas Bike to Work (B2W) bersama Road Safety Association (RSA), Koalisi Pejalan Kaki dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengajak para pegiat sepeda, pejalan kaki, serta pengguna roda dua dan roda empat untuk mengikuti aksi Black Day.

Melalui akun di media sosial Instagram B2W, Rabu (9/6/2021), disebutkan aksi yang akan digelar pada Minggu (13/6/2021) pagi tersebut terkait dengan dispensasi yang diberikan kepada pesepeda balap untuk menggunakan jalan layang nontol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu. Aksi Black Day rencananya akan dilakukan di ujung JLNT yang mengarah ke mal Kota Kasablanka sebagai bentuk kontrol sosial terhadap pemangku kebijakan agar konsisten dengan aturan dan tidak diskriminatif.

Editor:
nelitriana
Bagikan