logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBalada Bangku Sesak di Jalan...
Iklan

Balada Bangku Sesak di Jalan Ibu Kota

Tidak semua bangku angkot di Jakarta kosong untuk memberi jarak antarpenumpang. Selama ada penumpang, sopir pun terus memenuhi angkotnya, semata demi menambah pendapatan yang tiris di masa pandemi Covid-19.

Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bvsobUNNlKiI0NA3hGA4omB20HA=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F2b4ef64b-289d-45ce-8103-194f4e065d28_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Penumpang keluar dari mikrolet yang melanggar batas maksimum jumlah penumpang angkutan umum di kawasan Jalan Lada, Pinangsia, Jakarta Barat, Senin (21/9/2020). Penindakan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Yustisi Pencegahan Covid-19 dengan sasaran angkutan umum yang penumpangnya melebihi 50 persen kapasitas angkut.

Pengalaman naik angkutan umum sebulan lalu masih melekat di benak Aully Grashinta. Bukan kesan yang menyenangkan, melainkan rasa cemas yang tak kunjung sirna. Di tengah ancaman pandemi, penumpang terpaksa duduk berimpitan di bangku yang saling berhadap-hadapan.

Dosen psikologi ini bertolak dari Pasar Minggu menuju Pejaten, Jakarta Selatan. ”Nggak jauh, sih, jaraknya. Tapi, deg-degan juga karena enggak ada jarak antarpenumpang,” ujar Aully saat dihubungi pada Kamis (15/10/2020).

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan