Bahasa
Nama Tionghoa
Kata William Shakespeare, ”Apalah arti sebuah nama.” Ungkapan itu seolah menggugat arti penting semua nama. Namun, apakah ucapan Shakespeare pasti benar?
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F30%2F0f1eb30f-18da-4fb9-8e84-a40827703b38_jpg.jpg)
Warga Tionghoa bersembahyang menjelang tahun baru China atau Imlek di Wihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin), Kelurahan Karet Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022).
Nama seseorang tentu saja dimaksudkan oleh si pemberinya sebagai bentuk harapan sehingga diperhitungkan betul pilihan katanya. Nama itu dirangkai sedemikian rupa agar membentuk bunyi yang enak didengar, dari aspek semantik juga indah.
Oleh karena itu, di berbagai suku bangsa dan bahasa ditemukan banyak nama orang yang selain indah diucapkan, juga sarat makna. Di Indonesia, salah satu etnik yang menerapkannya adalah orang Tionghoa, khususnya yang berbahasa Hokkian.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 5 dengan judul "Nama Tionghoa".
Baca Epaper Kompas