logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊMencegah Gangguan Kesehatan...
Iklan

Mencegah Gangguan Kesehatan pada Pekerja Malam

Bekerja di malam hari meningkatkan risiko terkena diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, serta kanker payudara. Bagaimana kiat untuk tetap sehat?

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GhsltaVESiK_9tu87oJMGtP9OaM=/1024x591/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F9b2c1200-3f5b-4e69-ba17-cb4de804978d_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Tenaga medis, Yosi Dora, mengecek salah satu ruang di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Selasa (5/10/2021). Bulan Juli, RSLI mengalami tingkat keterisian maksimal, yaitu 398 pasien Covid-19 dan 223 warga yang terinfeksi korona mengantre untuk mendapat perawatan di rumah sakit tersebut. Perawat dan tenaga medis lain merupakan pekerja yang sering mendapat giliran bekerja malam.

Malam hari adalah waktu untuk beristirahat dan memperbaiki sel-sel tubuh. Namun, untuk sebagian orang, seperti tenaga medis, karyawan hotel, satuan pengamanan, pengemudi truk, dan pekerja lain, mendapat giliran kerja malam adalah hal yang tak terhindarkan.

Kerja di malam hari dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan kanker payudara. Hal ini akibat pola makan serta jam tidur yang tidak selaras dengan irama sirkadian sehingga meningkatkan faktor risiko kardiometabolik, termasuk kadar trigliserida lebih tinggi, sebaliknya kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (HDL) atau kolesterol baik lebih rendah.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan