logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊManajemen Emosi agar Sehat...
Iklan

Manajemen Emosi agar Sehat Jiwa dan Raga

Manajemen emosi penting agar publik tidak terjebak stres akibat pandemi Covid-19 yang masih belum kunjung berakhir. Manajemen emosi juga penting agar masyarakat tidak kehilangan motivasi mematuhi protokol kesehatan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LcDsX2oars4MGZ2FajEHvoDGjlY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Ff9662575-7378-4f92-ac70-e60936c3a22c_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kerabat menyaksikan pemakaman dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Rabu (16/9/2020). Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sembilan bulan memang menguras kondisi fisik dan mental banyak orang. Manajemen emosi menghadapi pandemi penting dilakukan demi kesehatan jiwa dan raga.

JAKARTA, KOMPAS β€” Manajemen emosi penting agar publik mampu mengelola stres setelah sembilan bulan hidup dengan pandemi Covid-19. Rasa jenuh terhadap peraturan dan protokol kesehatan pun perlu diatasi. Ini agar kepatuhan masyarakat tidak kendur dan mencegah munculnya kasus baru Covid-19.

Sekretaris Jenderal Asian Federation of Psychiatric Association Nova Riyanti Yusuf saat dihubungi dari Jakarta, Senin (21/12/2020), mengatakan, ada tiga hal penyebab stres pada publik. Pertama, ketakutan terinfeksi ataupun menginfeksi Covid-19. Kedua, stres akibat isolasi sosial. Ketiga, stres akibat tekanan ekonomi selama pandemi.

Editor:
khaerudin
Bagikan